Ruang Lingkup Budidaya Tanaman
Klasifikasi Tanaman Berdasarkan Siklus Hidup
1. Annual (setahun)
• Tanaman yang memiliki siklus hidup (dari biji hingga terbentuk biji) tidak lebih dari satu tahun, lalu kemudian mati.
• Contoh : timun, semangka, padi, jagung, buncis
2. Biannual (dua tahun)
• Tanaman yang memiliki siklus hidup dua tahun.
• Contoh : bawang, kubis, wortel
3. Perennial (tahunan)
• Tanaman yang memiliki siklus hidup lebih dari dua tahun.
• Contoh : tanaman berkayu/pohon (apel, jeruk, dsb), beberapa jenis tanaman herba (jahe, mint, dsb)
Klasifikasi Tanaman Berdasarkan Kegunaannya
1. Tanaman Pangan
• Segala jenis tanaman yang mengandung karbohidrat dan protein, serta digunakan sebagai sumber energi bagi manusia.
• Contoh : padi, jagung, gandum
2. Tanaman Hortikultura
• Tanaman yang biasa dibudidayakan di kebun.
• Contoh : tanaman jenis sayur dan buah, tanaman hias
3. Perkebunan
• Tanaman yang ditanam umumnya bukan tanaman pokok, dibudidayakan di area luas, tanaman berukuran besar dengan waktu penanaman yang relatif lama.
• Contoh : kapas. cengkeh, kelapa sawit, karet, tebu
4. Obat
• Tanaman yang memiliki senyawa dan bermanfaat sebagai obat.
• Contoh : jahe, kunyit, temulawak, dsb
B. Poin Utama Kegiatan Budidaya Tanaman
1. INPUT
• Bahan tanam (benih)
A. Benih, bahan tanam berupa biji/seed
B. Bibit bahan tanam berupa tanaman muda
-. Hasil dari perkembangbiakan generatif (berasal dari biji)
-. Hasil perkembangbiakan vegetatif (tunas, rimpang, cangkok stek, dll)
• Media tanam (tanah)
A. Tanah
-. Lahan sawah
Lahan tegalan/kebun
B. Air (hidroponik)
C. Agar (media dalam kultur jaringan)
• Pupuk
A. Organik
-. Kompos
-. Pupuk hijau
-. Bokashi
-. Pupuk hayati, dll.
B. Anorganik
-. Pupuk tunggal (Urea, KCl, SP36)
-. Pupuk majemuk (NPK. AB Mix)
• Pestisida
A. Organik
-. Ekstrak daun mimba
-. Ekstrak bawang putih
-. Pestisida hayati
B. Anorganik
-. Racun kontak
-. Racun sistemik
• Alat pertanian
A. Alat tanam
B. Alat perawatan tanaman, pengendalian hama dan penyakit tanaman
C. Alat panen
2. PROSES
• Pembibitan
A. Kegiatan menyemai benih pada media persemaian
-. Fase pertumbuhan benih hingga menjadi bibit
B. Kegiatan memperbanyak tanaman melalui perbanyakan vegetatif
-. Teknik perbanyakan vegetatif
C. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan :
-. Kondisi benih : vigor (daya tumbuh, ber-naS
-. Kondisi lingkungan : suhu, kelembapan, air, cahaya
• Persiapan media tanam (pengolahan lahan)
A. Pengolahan tanah
-. Bersih dari tanaman budidaya yang sebelumnya ditanam, bersih dari rumput/gulma.
-. Penggemburan tanah.
-. Pembuatan bedengan/guludan.
B. Pengaturan jarak tanam
-. Jarak tanam bervariasi tergantung dapa jenis tanaman, tujuan budidaya, atau pertimbangan yang lain.
C. Aplikasi pupuk pra-tanam
-. Pupuk organik diberikan pada tanah 2 minggu sebelum tanam/transplanting
-. Pemberian kapur pertanian (dolomit) pada tanah cenderung bersifat asam
D. Pemasangan mulsa hitam perak
• Tanam
A. Tanam benih langsung
-. Dilakukan dengan menanam benih langsung dilahan (tanpa pembibitan)
B. Pindah tanam (transplanting)
-. Dilakukan dengan menanam bibit yang telah disiapkan melalui kegiatan persemaian.
C. Penyulaman tanaman
-. Dilakukan dengan menggantikan tanaman baru dengan umur dan kriteria fisik serupa dikarenakan tanaman yang ditanam tidak tumbuh atau mati.
-. Penyulaman dilakukan tidak lebih dari 7 hari setelah tanam (HST)
• Perawatan tanaman
A. Pencegahan hama dan penyakit
-. Dilakukan dengan melakukan teknik pencegahan
Contoh :
-. Pemasangan jala mengelilingi tanaman untuk mencegah hama burung pada tanaman padi, atau mencegah hama kupu pada tanaman bawang merah
-. Penabutan tanaman gulma yang berpotensi menjadi tanaman inang bagi vektor pembawa penyakit atau virus
B. Pengendalian hama dan penyakit
-. Dilakukan dengan melakukan pengamatan rutin, bila ada tanaman yang terserang penyakit segera beri penanganan
C. Pengairan
D. Pemupukan
E. Pemberian ajir
-. Pemberian tegakan atau para-para dan sejenisnya untuk menunjang pertumbuhan tanaman.
-. Contoh pada tanaman kacang panjang, tomat, timun, melon, dsb.
F. Pembubunan
-. Menaikkan tanah disekitar pekarangan pada tanaman jagung.
G. Pemangkasan tunas samping
-. Dapat juga dilakukan pemangkasan daun.
H. Penyiangan gulma
3. OUTPUT
• Hasil panen
A. Katagori hasil panen : sayur daun, sayuran buah, buah, umbi, akar, bunga, biji.
B. Teknik panen :
-. Dipanen keseluruhan bagian tanaman dengan cara dicabut hingga akar.
-. Dipanen dengan dipetik bagian tertentu saja, contoh : buah, bunga
• Sisa panen
A. Sisa hasil panen lebih baik dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos
B. Sisa panen juga dapat dimanfaatkan untuk pembuatan produk olahan lain
• Data
A. Setiap kegiatan budidaya pertanian, data adalah suatu hal yang sangat mudah diperoleh namun sering diabaikan.
B. Data selama kegiatan budidaya, dapat membantu pembudidaya dalam melakukan budidaya selanjutnya.
C. Beberapa jenis data penting :
-. Penilaian visual terkait varietas yang ditanam dan teknik budidaya yang diterapkan
-. Tingkat produktifitas tanaman budidaya
-. Jenis dan tingkat serangan hama penyakit
-. dll.
1. Annual (setahun)
• Tanaman yang memiliki siklus hidup (dari biji hingga terbentuk biji) tidak lebih dari satu tahun, lalu kemudian mati.
• Contoh : timun, semangka, padi, jagung, buncis
2. Biannual (dua tahun)
• Tanaman yang memiliki siklus hidup dua tahun.
• Contoh : bawang, kubis, wortel
3. Perennial (tahunan)
• Tanaman yang memiliki siklus hidup lebih dari dua tahun.
• Contoh : tanaman berkayu/pohon (apel, jeruk, dsb), beberapa jenis tanaman herba (jahe, mint, dsb)
Klasifikasi Tanaman Berdasarkan Kegunaannya
1. Tanaman Pangan
• Segala jenis tanaman yang mengandung karbohidrat dan protein, serta digunakan sebagai sumber energi bagi manusia.
• Contoh : padi, jagung, gandum
2. Tanaman Hortikultura
• Tanaman yang biasa dibudidayakan di kebun.
• Contoh : tanaman jenis sayur dan buah, tanaman hias
3. Perkebunan
• Tanaman yang ditanam umumnya bukan tanaman pokok, dibudidayakan di area luas, tanaman berukuran besar dengan waktu penanaman yang relatif lama.
• Contoh : kapas. cengkeh, kelapa sawit, karet, tebu
4. Obat
• Tanaman yang memiliki senyawa dan bermanfaat sebagai obat.
• Contoh : jahe, kunyit, temulawak, dsb
B. Poin Utama Kegiatan Budidaya Tanaman
1. INPUT
• Bahan tanam (benih)
A. Benih, bahan tanam berupa biji/seed
B. Bibit bahan tanam berupa tanaman muda
-. Hasil dari perkembangbiakan generatif (berasal dari biji)
-. Hasil perkembangbiakan vegetatif (tunas, rimpang, cangkok stek, dll)
• Media tanam (tanah)
A. Tanah
-. Lahan sawah
Lahan tegalan/kebun
B. Air (hidroponik)
C. Agar (media dalam kultur jaringan)
• Pupuk
A. Organik
-. Kompos
-. Pupuk hijau
-. Bokashi
-. Pupuk hayati, dll.
B. Anorganik
-. Pupuk tunggal (Urea, KCl, SP36)
-. Pupuk majemuk (NPK. AB Mix)
• Pestisida
A. Organik
-. Ekstrak daun mimba
-. Ekstrak bawang putih
-. Pestisida hayati
B. Anorganik
-. Racun kontak
-. Racun sistemik
• Alat pertanian
A. Alat tanam
B. Alat perawatan tanaman, pengendalian hama dan penyakit tanaman
C. Alat panen
2. PROSES
• Pembibitan
A. Kegiatan menyemai benih pada media persemaian
-. Fase pertumbuhan benih hingga menjadi bibit
B. Kegiatan memperbanyak tanaman melalui perbanyakan vegetatif
-. Teknik perbanyakan vegetatif
C. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan :
-. Kondisi benih : vigor (daya tumbuh, ber-naS
-. Kondisi lingkungan : suhu, kelembapan, air, cahaya
• Persiapan media tanam (pengolahan lahan)
A. Pengolahan tanah
-. Bersih dari tanaman budidaya yang sebelumnya ditanam, bersih dari rumput/gulma.
-. Penggemburan tanah.
-. Pembuatan bedengan/guludan.
B. Pengaturan jarak tanam
-. Jarak tanam bervariasi tergantung dapa jenis tanaman, tujuan budidaya, atau pertimbangan yang lain.
C. Aplikasi pupuk pra-tanam
-. Pupuk organik diberikan pada tanah 2 minggu sebelum tanam/transplanting
-. Pemberian kapur pertanian (dolomit) pada tanah cenderung bersifat asam
D. Pemasangan mulsa hitam perak
• Tanam
A. Tanam benih langsung
-. Dilakukan dengan menanam benih langsung dilahan (tanpa pembibitan)
B. Pindah tanam (transplanting)
-. Dilakukan dengan menanam bibit yang telah disiapkan melalui kegiatan persemaian.
C. Penyulaman tanaman
-. Dilakukan dengan menggantikan tanaman baru dengan umur dan kriteria fisik serupa dikarenakan tanaman yang ditanam tidak tumbuh atau mati.
-. Penyulaman dilakukan tidak lebih dari 7 hari setelah tanam (HST)
• Perawatan tanaman
A. Pencegahan hama dan penyakit
-. Dilakukan dengan melakukan teknik pencegahan
Contoh :
-. Pemasangan jala mengelilingi tanaman untuk mencegah hama burung pada tanaman padi, atau mencegah hama kupu pada tanaman bawang merah
-. Penabutan tanaman gulma yang berpotensi menjadi tanaman inang bagi vektor pembawa penyakit atau virus
B. Pengendalian hama dan penyakit
-. Dilakukan dengan melakukan pengamatan rutin, bila ada tanaman yang terserang penyakit segera beri penanganan
C. Pengairan
D. Pemupukan
E. Pemberian ajir
-. Pemberian tegakan atau para-para dan sejenisnya untuk menunjang pertumbuhan tanaman.
-. Contoh pada tanaman kacang panjang, tomat, timun, melon, dsb.
F. Pembubunan
-. Menaikkan tanah disekitar pekarangan pada tanaman jagung.
G. Pemangkasan tunas samping
-. Dapat juga dilakukan pemangkasan daun.
H. Penyiangan gulma
3. OUTPUT
• Hasil panen
A. Katagori hasil panen : sayur daun, sayuran buah, buah, umbi, akar, bunga, biji.
B. Teknik panen :
-. Dipanen keseluruhan bagian tanaman dengan cara dicabut hingga akar.
-. Dipanen dengan dipetik bagian tertentu saja, contoh : buah, bunga
• Sisa panen
A. Sisa hasil panen lebih baik dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos
B. Sisa panen juga dapat dimanfaatkan untuk pembuatan produk olahan lain
• Data
A. Setiap kegiatan budidaya pertanian, data adalah suatu hal yang sangat mudah diperoleh namun sering diabaikan.
B. Data selama kegiatan budidaya, dapat membantu pembudidaya dalam melakukan budidaya selanjutnya.
C. Beberapa jenis data penting :
-. Penilaian visual terkait varietas yang ditanam dan teknik budidaya yang diterapkan
-. Tingkat produktifitas tanaman budidaya
-. Jenis dan tingkat serangan hama penyakit
-. dll.
Komentar
Posting Komentar