BUDIDAYA TANAMAN WORTEL

BUDIDAYA TANAMAN WORTEL
Daucus carota L.



Oleh: Muhammad Rizky Al-Amin

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MERDEKA PASURUAN
2019



KATA PENGANTAR

    Puji syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kemudahan bagi saya berupa kesempatan dan pengetahuan dalam menyusun makalah yang berjudul “Budidaya Tanaman Wortel” sehingga dapat selesai tepat waktu. Selanjutnya saya ucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Ratna Zulfarosda, SP., MP. selaku dosen Teknik Budidaya Tanaman yang telah membimbing saya dalam pembuatan makalah ini.

   Saya memahami bahwa makalah yang saya buat masih terdapat berbagai kesalahan baik dari segi kata maupun susunan kalimat. Sehingga kritik dan saran sangat saya perlukan untuk membangun saya membuat makalah yang lebih baik lagi kedepannya.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada para pembaca semoga makalah ini dapat bermanfaat kedepannya.


Pasuruan, 26 Desember 2019



  Penulis                      




DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................1
1.2. Tujuan................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................2
2.2. Botani Tanaman Wortel................................................2
2.3. Syarat Tumbuh Wortel..................................................3
2.4. Teknik Budidaya Tanaman Wortel............................4
BAB III PENUTUP....................................................................7
3.1. Kesimpulan......................................................................7
3.2. Saran..................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA 



BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
      Tanaman wortel/carrots (Daucus carota L.) berasal dari negeri yang beriklim sedang (sub-tropis). Menurut sejarahnya, tanaman wortel berasal dari Asia Timur dan Asia Tengah. Tanaman ini ditemukan tumbuh liar sekitar 6.500 tahun yang lalu.
     Pengembangan budidaya wortel di Asia Tenggara dirintis oleh Taiwan. Pada tahun 1964 luas areal tanaman wortel di negara tersebut sekitar 461 hektar. Lambat laun penanaman wortel menyebar ke negara-negara yang beriklim panas (tropis), termasuk perkembangannya ke Indonesia. Di Indonesia, budidaya tanaman wortel pada mulanya hanya terkonsentrasi di daerah Lembang dan Cipanas (Jawa Barat). Namun dalam, menyebar luas ke daerah-daerah sentra sayuran di Jawa dan luar Jawa (Tim Mitra Agung Sejati, 2017).

1.2. Tujuan
  1.2.1. Mengetahui botani tanaman Wortel.
  1.2.2. Mengetahui syarat tumbuh Wortel.
 1.2.3. Mengetahui teknik budidaya tanaman Wortel.



BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Botani Tanaman
Kingdom       : Plantae
Divisi             : Spermatophyta
SubDivisi : Angiospermae
Kelas              : Dicotiledonae
Ordo              : Apiaceae
Famili             : Apiales
Genus             : Daucus
Species           : Daucus carota L.

    Wortel adalah tanaman yang termasuk dalam jenis umbi-umbian. Daun tanaman wortel termasuk daun majemuk, menyirip ganda dua atau tiga, dan bertangkai. Daun memiliki anak-anak daun yang berbentuk lanset (garis- garis). Bagian tepi daun bercangap. Setiap tanaman memiliki 5-7 tangkaí daun yang berukuran agak panjang. Tangkai daun kaku dan tebal dengan permukaan yang halus, sedangkan helaian daun lemas dan tipis. 
    Batang tanaman wortel sangat pendek sehingga hampir tidak tampak, berbentuk bulat, tidak berkayu, agak keras, dan berdiameter kecil (sekitar 1-1,5cm). Pada umumnya, batang berwarna hijau tua. Batang tanaman tidak bercabang, namun ditumbuhi oleh tangkai-tangkai daun yang berukuran panjang, sehingga kelihatan seperti bercabang-cabang. Batang memiliki permukaan yang halus dan mengalami penebalan pada tempat tumbuh tangkai-tangkai daun. 
    Bunga tanaman wortel tumbuh pada ujung tanaman, berbentuk payung, berganda, dan berwarna putih atau merah jambu agak pucat. Bunga memiliki tangkai yang pendek dan tebal. Kuntum-kuntum bunga terletak pada bidang lengkung yang sama. Bunga wortel yang telah mengalami penyerbukan akan menghasilkan buah dan biji- biji yang berukuran kecil-kecil dan berbulu. 
Biji wortel merupakan biji tertutup dan berkeping dua, dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman (perkembangbiakan). Biji berbentuk bulat pipih dan berwarna kecokelat-cokelatan, serta berukuran sangat kecil. 
   Tanaman wortel memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut. Dalam pertumbuhannya, akar tunggang akan mengalami perubahan bentuk dan fungsi menjadi tempat penyimpanan cadangan makanan. Bentuk akar akan berubah menjadi besar dan bulat memanjang. Akar tunggang yang telah berubah bentuk dan fungsi inilah yang sering disebut atau dikenal sebagai "umbi wortel". Akar serabut menempel pada akar tunggang yang telah membesar (umbi), tumbuh menyebar ke samping. Umbi wortel terbentuk dari akar tunggang yang berubah fungsi menjadi tempat penyimpanan cadangan makanan (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air) (Tim Mitra Agung Sejati, 2017).

2.2. Syarat Tumbuh
        Jenis tanaman ini cocok ditanam pada daerah iklim bertemperatur sedang. Secara umum syarat tumbuh tanaman wortel adalah suhu yang optimum. Suhu optimum untuk tanaman wortel yaitu 15-21°C.
       Jenis tanah yang cocok digunakan untuk tanaman wortel adalah tanah yang drainasinya baik. Drainasi berasal dari drainase yang merupakan bagian penting dalam peyedian air dalam tanah. Sifat fisik tanah yang diperlukan untuk budidaya wortel adalah tanah yang memiliki tekstur struktur tanah yang baik. Selain itu, tanah yang mengandung banyak bahan organik akan meningkatkan kesuburan wortel. Tanah yang mudah becek atau mendapat perlakuan pupuk kandang yang berlebihan, sering menyebabkan umbi wortel berserat, bercabang dan berambut. Tanah berat akan mengakibatkan kematian akar karena kekurang an oksigen yang menyebabkan cacat bentuk, percabangan, dan wortel terbelah. Dianjurkan pula tanah guna tanaman wortel berada pada ketinggian 1200-1500 mdpl.
     Kelembaban udara yang sesuai bagi pertumbuhan wortel adalah 80-90% Kelembaban yang terlalu tinggi akan merangsang pertumbuhan cendawan penyebab penyakit dan akan mengakibatkan stomata tertutup sehingga penyerapan CO2, terhambat. Terbatasnya penyerapan CO2, akan membatasi proses fotosintesis tanaman yang akan menghambat pertumbuhan tanaman. Di Indonesia wortel umumnya ditanam di dataran tinggi pada ketinggian 1.000-1.500 mdpl dapat pula ditanam di dataran medium (ketinggian sekitar dari 500 mdpl) namun produksi dan kualitas kurang memuaskan (Desi Setyaningsih, 2018).
    Keadaan curah hujan memegang peran penting dalam produktifitas tanaman. Curah hujan berkaitan dengan ketersediaan air tanah. Kekurangan air akan menghambat pertumbuhan tanaman sedangkan jika kelebihan air juga tidak baik karena tanaman mudah terserang penyakit. Daerah yang sesuai untuk budidaya wortel adalah daerah yang memiliki iklim basah (1.5-3 bulan kering dalam satu tahun) dan iklim agak basah (3-4.5 bulan kering dalam 1 tahun) (Alzena Rezti, 2018).

2.3. Teknik Budidaya Tanaman
    2.3.1. Pemilihan Bibit
Bibit merupakan salah satu faktor penting dalam budidaya wortel. Kualitas bibit yang ditanam akan sangat berpengaruh terhadap kualitas wortel yang dihasilkan. Bibit yang ditanam selain memiliki kualitas yang baik juga harus kuat terhadap serangan hama dan penyakit. Untuk mendapatkan bibit yang berkualitas, Anda bisa membelinya di toko-toko pertanian yang banyak menjual bibit tanaman. Hal yang perlu diperhatikan adalah melihat tanggal kadaluwarsa bibit tersebut (Desi Setyaningsih, 2018).

   2.3.2. Pemilihan Lahan
Lahan untuk budidaya wortel sebaiknya adalah tanah yang memiliki tingkat kesuburan yang tinggi. Periksalah area lahan yang akan Anda gunakan untuk budidaya, apakah area tersebut mendapatkan jangkauan sinar matahari yang baik atau tidak. Setelah melakukan pengecekan jangkauan sinar matahari maka longgarkan tanah sehingga tanah menjadi gembur. Dapat dilakukan pembajakan tanah dengan kedalaman 40 cm. 
Bila kondisi tanah gembur akan memberikan banyak ruang untuk umbi untuk bisa tumbuh dengan sempurna. Jangan biar kan lahan tanam dalam keadaan keras, karena struktur tanah keras akan menghambat pertumbuhan umbi wortel. Wortel yang ditanam di tanah keras cenderung memiliki umbi yang kecil dan pendek. Selain itu biasanya umbi yang tumbuh juga bercabang, sehingga kualitas umbi menjadi jelek. 
Selanjutnya buat bedengan-bedengan yang lebar nya bisa mencapai 2 meter, dengan ketinggian kira-kira 15 cm. Selanjutnya di antara bedengan-bedengan tersebut dapat dibuat parit-parit selebar kira-kira 25 cm. Apabila dirasa tingkat kesuburan tanah masih kurang, maka Anda bisa memberikan pupuk kandang untuk meningkatkan kesuburannya (Desi Setyaningsih, 2018).

  2.3.3. Cara Penanaman Benih
Sebarkan benih secara acak atau berjajar. Jika penanaman secara berjajar, berikan ruang bibit sekitar 10cm secara terpisah dalam lubang yang dalamnya 1-5cm. Anda dapat menggunakan jari Anda untuk membuat lubang ke dalam tanah yang gembur. Tempatkan sekitar enam benih pada setiap lubang (Desi Setyaningsih, 2018).

  2.3.4. Pemeliharaan Tanaman
         2.3.4.1. Penjarangan dan penyulaman
    Penjarangan tanaman wortel dilakukan pada saat tanaman berumur 1 bulan setelah tanam. Tujuan penjarangan adalah untuk memperoleh tanaman wortel cepat tumbuh dan subur, sehingga hasil produksinya dapat tinggi.

         2.3.4.2. Penyiangan
           Waktu penyiangan biasanya saat tanaman wortel berumur 1 bulan, bersamaan dengan penjarangan tanaman dan pemupukan susulan. Cara menyiangi yang baik adalah membersihkan rumput liar dengan alat bantu kored/cangkul. Rumput liar yang tumbuh dalam parit dibersihkan agar tidak menjadi sarang hama dan penyakit. Tanah di sekitar barisan tanaman wortel digemburkan, kemudian ditimbunkan ke bagian pangkal batang wortel agar kelak umbinya tertutup oleh tanah. 

          2.3.4.3. Pemupukan
    Selama pertumbuhan dan perkembangan tanaman memerlukan unsur hara yang dapat diperoleh dari pupuk. Pemupukan pada tanaman wortel dapat dibedakan menjadi 2 berdasarkan waktu pemberiannya, yaitu pupuk dasar dan pupuk lanjutan. 
Menurut Nur Berlian V.A dan Estu R. (2000), pupuk yang diberikan saat tanam adalah pupuk kandang sebanyak 10 ton/ha. Untuk mendapatkan produksi umbi yang sempurna, tanaman diberi pupuk Susulan/lanjutan. Pupuk lanjutan pertama pada umur 2 minggu setelah tanam berupa pupuk kandang sebanyak 10 ton per hektar. Pupuk diberikan dengan jalan ditabur membentuk larikan sepanjang bedengan berjarak 5 cm dari tanaman dan ditutup dengan tanah. Dosis pemupukan dapat berubah sesuaí dengan kondisi tanah. Jenis pupuk yang digunakan untuk pemupukan susulan adalah pupuk kandang sebanyak 5 ton per hektar. 
        Waktu pemberian pupuk susulan dilakukan bersamaan dengan kegiatan penyiangan, yakni pada saat tanaman wortel berumur 1 bulan. Cara pemupukan yang baik adalah dengan menyebarkan secara merata dalam alur-alur atau garitan garitan dangkal atau dimasukkan ke dalam lubang pupuk (tugal) sejauh 5-10 cm dari batang wortel, kemudian segera ditutup dengan tanah dan disiram atau diairi hingga Cukup basah (Tim Mitra Agung Sejati, 2017).
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
     Wortel adalah tanaman yang termasuk dalam jenis umbi-umbian. Daun tanaman wortel termasuk daun majemuk, menyirip ganda dua atau tiga, dan bertangkai. Daun memiliki anak-anak daun yang berbentuk lanset (garis- garis). Bagian tepi daun bercangap. Setiap tanaman memiliki 5-7 tangkaí daun yang berukuran agak panjang. Tangkai daun kaku dan tebal dengan permukaan yang halus, sedangkan helaian daun lemas dan tipis. 
     Jenis tanaman ini cocok ditanam pada daerah iklim bertemperatur sedang. Secara umum syarat tumbuh tanaman wortel adalah suhu yang optimum. Suhu optimum untuk tanaman wortel yaitu 15-21°C.
   Teknik penanaman wortel yang sesuai dengan aturan dan ketentuan akan menghasilkan produk wortel dengan hasil yang baik.

3.2. Saran
   Pemilihan kualitas benih dan pemilihan lahan sangat berpengaruh terhadap baik-buruknya kualitas wortel yang ditanam. Benih yang berkualitas baik akan menghasilkan produk yang baik dan tahan hama. Pemilihan lahan yang tidak terlalu keras akan menghasilkan wortel dengan kualitas yang baik. Syarat tumbuh wortel harus dipenuhi agar wortel dapat tumbuh dengan kualitas yang baik dan bisa layak konsumsi maupun layak jual. Budidaya wortel dengan baik dan benar agar dapat mengahislkan produk dengan hasil yang maksimal. 

DAFTAR PUSTAKA

Tim Mitra Agro Sejati. 2017. Budidaya Wortel. Sidoarjo: CV Pustaka Bengawan
Setyaningsih, Desi. Cara Ampuh Budidaya Wortel Panen Maksimal. Malang: Lembaga Kajian Profesi
Rezti, Alzena. Panduan Praktis Budidaya Tomat dan Wortel. Temanggung: Desa Pustaka Indonesia

Softfile makalah : Budidaya Tanaman Wortel

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ruang Lingkup Budidaya Tanaman

Struktur Bagian Tumbuhan

Berbagai Perbedaan Dalam Pengolahan Padi Sawah dan Padi Gogo